Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dan memahami interksi antar benda yang ada di dunia ini. Dari defenisi diatas jelas diterangkan bahwa fisika adalah imu pasti yang berbentuk terapan, sehingga untuk mudah memahaminya secara penuh kita tidak bisa hanya mengkaji sebatas teori saja, namun untuk kesempurnaan dalam pemaham fisika dibutuhan suatu pengalaman yaitu melalui suatu eksperimen ataupun demonstrasi. Mengingat begitu pentingnya eksperimen/ pengalamaman dalan menjelaskan suatu konsep atau prinsip fisika, maka disini kita membahas secara umum bentuk dari jenis eksperimen yang dapat diterapkan di sekolah, yaitu :
v 1. Eksperimen
Berbasis Inqury
Eksperimen
berbasis Inquiry merupakan metode pembelajaran yang sejalan dengan teori
belajar penemuan yaitu belajar
melalui masalah baru. Metode ini menjukan cara belajar yang logis, kritis dan
analitis menuju suatu kesimpulan yang sesuai . Metode eksperimen Inquiry menuntut
proses mental yang lebih tinggi melalui suatu sistem pemikiran
yang sistematis. Proses sistematis yang dilalui yaitu diawal
guru berikan masalah kemudian siswa merancang eksperimen,
melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data serta menarik sebuah
kesimpulan dari masalah
itu.
Ekserimen dengan
pendekatan inquiri menuntut siswa untuk dapat berfikir ilmiah dalam memecahkan
masalah , dan memupuk kebiasaan berkreasi dan bernalar. Dalam pembelajaran ini
guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Di awal pembelajaran guru
semaksimal mungkin menimbulkan rasa keingintahuan siswa terhadap pemecahan
suatu masalah,hingga siswa tertarik dan termotivasi untuk tidak hanya befikir tatapi juga mau
melakukan tindakan melaui suatu percobaan. Kemudian guru mengarahkan jalanya
suatu percobaan yang dapat mengarahkan siswa pada suatu kesimpulan yang
mengarah pada tercapaianya tujuan pembelajaran.
Prinsip utama
yang harus dipahami guru dalam menggunakan pendekatan inquiry adalah “Siswa adalah makhluk yang berkembang, dan siswa akan
tertarik sesuatu yang
baru bagi mereka, dan menyukai sebuah tantangan yang mengharuskan mereka menemukan
suatu jawaban dengan cara memperaktekannya langsung.”
v 2.Eksperimen
Berbasis Verifikasi
Eksperimen Berbasis Verivikasi adalah satu bentuk
eksperimen yang diakukukan siswa untuk membutikan hukum-hukum
atau teori-teori yang telah diajarkan guru dalam buku . Jadi siswa telah menemukan
teoritisnya dahulu sebelum menemukan pembuktianya melaui praktikum.
Sebagian
besar kegiatan yang dilakukan siswa dalam laboratorium digunakan untuk memperoleh data
yang menunjang bahan-bahan pelajaran yang
telah
diberikan oleh guru di dalam kelas atau bahan-bahan yang tercantum dalam buku pelajaran. Sehingga pola fikir siswa telah terbentuk dari awal
pembelajaran melalui guru, hal ini dapat menyebabkan siswa tidak berfikir
fleksibel lagi atau tidak kreatif dalam menemukan suatu pemecahan masalah alternatif..
Jika
hasil akhirnya sesuai dengan teori maka eksperimen dapat dikatakan berhasil.
Sedangkan jika hasilnya berbeda atau bahkan jauh dari teori yang ada, maka
eksperimen dikatakan gagal atau terdapat kesalahan pada saat melakukan
eksperimen.
Berikut table beberapa perbedaan antara Eksperimen
Berbasis Inquiry dan Eksperimen berbasis Verifikasi :
Eksperimen Verifikasi
|
Eksperimen Inquiri
|
1. Penekanan
pada menyelesaikan
tugas.
|
Penekanan
pada pencapaian pemahaman
konseptual dan
ilmiah dengan
menggunakan data
empiris
|
2.
Aktifitas siswa berfokus pada mmferifikasi informasi yang
sebelumnya telah di sampaikan di dalam
kelas.
|
Aktifitas siswa berfokus pada penemuan konsep, prinsip atau suatu
hubungan empiris.
|
3.
Eksperimen sangat berorientasi pada data pendukung dan penafsiran data
|
Eksperimen sangat berorirnasi pada pengembangan
konsep dan pemahaman
|
4.
Siswa di bimbing berdasarkan susunan langkah secara detail dari guru
|
Siswa dibimbing berdasarkan satu pertanyaan utama
|
5.
Dalam eksperimen siswa mengikuti petunjuk secara bertahap.
|
Siswa mengembangakan model
eksperimen
mereka sendiri
|
6.
Umumnya hanya menggunakan sedikit komunikasi dan cenderung pada satu
cara yaitu dari guru ke siswa.
|
Digunakan banyak komunikasi dengan enggunakan
serangkaian pertanyaan yang berdasarkan pertanyaan intelektual individu
|
7.
Jarang menggabungkan siklus belajar (observasi dan aplikasi secara
umum)
|
Melibatkan satu siklus atau lebih, hinga mencaai
suatu sislus belajar yang sempurna/ lengkap
|
8.
Siswa diberikan tabel data
dengan rentang yang
ditentukan untuk jenis
tertentu dari Data
|
Siswa menentukan
jenis data
dan menentukan seberapa
banyak untuk dikumpulkan.
|
9. Memberitahukan data
yang akan diambil
siswa
|
Membebaskan kepada
siswa untuk
menentukan mana data
yang diambil
|
10.Siswa tidak merancang
percobaan
|
Siswa membuat
desain percobaan atas
dasar prinsip-prinsip ditemukan.
|
11.Siswa Hasil berkomunikasi hanya
untuk instruktur dan membuat laporan
laboratorium
|
Siswa berkomunikasi dan
mempertahankan Hasil kepada
peserta lainnya dalam laboratorium
|
12.Mempekerjakan lebih
rendah-kecakapan berpikir
|
Meningkatkan keterampilan berpikir.
tingkat tinggi
|
Menurut pendapat saya
dari kedua pendekatan Inquiry dan Verifikasi merupakan metode eksperimen
yang cocok untuk pembelelaran fisika. Hanya saja ada beberapa kelebihan dan
kekurangan diantara keduanya, Berikut beberapa kelebihan dan kekuranganya :
Berikut ini penjabarab kelebihan dan kekurangan Eksperimen
berbasis inquiry
Kelebihan
|
kekurangan
|
lebih memacu keingintahuan
seseorang untuk memecahkan suatu persoalan
|
Dipelukan alokasi waktu yang lebih lama
|
Membentuk pola fikir yang kritis dan sistematis serta berfikir ilmiah
|
Jika guru kurang memahami
konsep maka akan menimbulkan pertanyaan dan maslah yang membuat murid lebih bingung dan
tidak terarah
|
Memotivasi siswantuk lebih aktif ,
kreatif dan
berprestasi
|
sebagian
anggota
kelompok
belajar mendominasi pembelajaran sementara anggota kelompok
lainnya kurang berperan secara aktif.
|
Berikut ini kelebihan dan kekurangan eksperimen
berbasis Verifikasi
Kelebihan
|
kekurangan
|
membentuk sifat mahasiswa agar jujur, teliti,
ulet dan cerdas.
|
Tidak terbentuk siswa yang kreatif dan inovatif.
|
siswa dapat berfikir kritis terhadap
eksperimen yang dilakukannya
agar sesuai dengan teori yang telah
dipelajari sebelumnya.
|
siswa akan merasa lebih jenuh untuk
melakukan eksperimen dan kadang
mahasiswa melakukan kebohongan terhadapa hasil penelitiannya.
|
Siswa dapat memahami
teori atau konsep lebih dalam dibandingkan sebelum melakukan percobaan.
|
siswa tidak terdidik untuk berfikir
sistematis.
|
Apabila
dilihat dari kedua macam eksperimen tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa kedua ini memiliki sisi lebih dan lemah . Menyikapnya kita sebagai calon
guru harus pandai memilah karakteristik materi dan siswa untuk menentukan mana
metode digunakan.
0 komentar:
Posting Komentar