Belum lama ini Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir (CERN)
mengumumkan tentang penemuan partikel yang konsisten dengan Higgs Boson pada
Rabu (4/7/2012) yang disambut meriah oleh para ilmuwan. Sebenarnya yang
dimaksud adalah partikel yang konsisten dengan Higgs Boson, yakni partikel
elementer yang membentuk sebuah obyek, baik itu molekul, sebutir apel, sebuah
kereta, hingga sesosok manusia. Konon partikel-partikel yang membentuk
suatu atom memiliki sifat berbeda-beda. Salah satu partikel yang terpenting dan
bersifat misterius itulah massa yang diungkap dalam teori Higgs-Boson.
“Large Hadron Collider” (Penumbuk Hadron Raksasa) adalah
kompleks pemercepat partikel berenergi tinggi yang terbesar di dunia. Berfungsi
untuk menabrakkan dua buah pancaran partikel proton dengan energi kinetik yang
sangat besar. LHC dibuat oleh Badan Riset Nuklir Eropa (CERN). Proyek ini
dimulai sejak tahun 1995, dan merupakan proyek terbesar yang pernah dilakukan
oleh manusia, dengan menggunakan peralatan paling rumit di dunia, serta memakan
biaya lebih dari USD 10 Miliar dengan waktu penyelesaian lebih dari 14 tahun.
Terletak 91 meter di bawah perbatasan Franco-Swiss dekat Geneva, Switzerland,
mesin yang berbentuk terowongan sepanjang 27 kilometer ini dibangun oleh 10000
ilmuwan dan insinyur, dari lebih 100 negara, serta didukung oleh ratusan
universitas dan laboratorium. [Wikipedia]
Istilah partikel Tuhan sendiri hanyalah pengistilahan saja. Nama
populer ini muncul dari perjuangan dan debat panjang keberadaan partikel
subatomik. Munculnya nama partikel Tuhan berawal dari pernyataan fisikawan Leon
Lederman dalam buku berjudul God Particle: If Universe is the Answer, what is
the question? Awalnya fisikawan Amerika itu menyebutnya goddamn
particle. Tapi editor buku Lederman menolaknya, jadilah god
particle. Peter Higgs, sang penemu teori Boson itu sendiri
sebenarnya menolak penamaan itu. Pria 83 tahun itu adalah seorang ateis.
Kehebohan teori Higgs-Boson ini karena dipandang mengalahkan teori
sebelumnya yang dianggap besar, yakni Teori Big Bang. Stephen Hawking,
Fisikawan Inggris paling populer penemu Teori Big Bang mengaku bahwa Higgs-Boson
adalah penemuan fisika terbesar tahun ini. Sebagaimana Peter Higgs,
Hawking sendiri penganut atheis. Komentarnya yang menghebohkan adalah ketika ia
menyebut surga hanya sebagai ilusi atau cerita dongeng.
Stephen Hawking, ilmuwan fisika
baru-baru ini dikabarkan berpendapat Tuhan bukanlah pencipta alam semesta.
Sebuah kecongkakkan dari seroang manusia sombong dengan ilmunya tersebut.
Menurutnya, Tuhan tidak menciptakan alam semesta. Hal itu ia sampaikan dalam
buku terbarunya, The Grand Design. Stephen Hawking berargumentasi bahwa Big
Bang, yang terbentuk dari campur tangan Tuhan, sebagai kejadian tak terelakkan
dari hukum gravitasi.
Pada buku karyanya A Brief History of Time tahun 1988, Hawking pernah menerima adanya peran Tuhan dalam penciptaan alam semesta.
Namun, dalam buku terbaru yang ditulis bersama fisikawan asal Amerika
Leonard Mlodinow, Hawking mengatakan teori baru bahwa keberadaan pencipta ‘tidaklah penting’.
Buku Grand Design ini membantah teori Isac Newton bahwa alam semesta telah
dirancang oleh Tuhan sebagai cara mencegah kekacauan.
“Karena ada hukum gravitasi, alam semesta dapat terbentuk dengan sendirinya dari ketiadaan,” tulis Hawking.
“Tindakan spontan merupakan alasan mengapa sesuatu itu hadir dari kekosongan. Mengapa alam semesta itu hadir. Mengapa manusia itu ada.”
“Karena ada hukum gravitasi, alam semesta dapat terbentuk dengan sendirinya dari ketiadaan,” tulis Hawking.
“Tindakan spontan merupakan alasan mengapa sesuatu itu hadir dari kekosongan. Mengapa alam semesta itu hadir. Mengapa manusia itu ada.”
Hawking menentang pandangan Newton bahwa alam semesta tidak dapat hadir
dari kekacauan.
“Ini membentuk semacam kondisi kebetulan dari planet kita. Sebagai bintang tunggal, matahari memberi kemudahan bagi bumi. Bukti bahwa bumi dirancang dengan hati-hati sebenarnya hanya cara untuk menyenangkan manusia,” kata Hawking lagi.
“Ini membentuk semacam kondisi kebetulan dari planet kita. Sebagai bintang tunggal, matahari memberi kemudahan bagi bumi. Bukti bahwa bumi dirancang dengan hati-hati sebenarnya hanya cara untuk menyenangkan manusia,” kata Hawking lagi.
Pendapat Hawking ini benar-benar tak masuk akal dan dipaksakan dengan
mengatasnamakan seorang ilmuwan. Ia menyatakan adanya alam semesta terbentuk dengan
sendirinya, karena ada hukum gravitasi. Kalau saja dia masih berpendapat
seperti itu, sungguh dia telah lupa terhadap adanya keteraturan alam semesta
beserta isinya ini. Termasuk keberadaan hukum gravitasi itu sendiri. Dia telah
lupa, siapa sebenarnya yang menentukan keberadaan hukum gravitasi itu sendiri?
Demikianlah, para ilmuwan materialis terus menerus memaksakan
pendapatanya sekalipun telah terbukti telah bertentangan dengan akal. Sungguh,
siapa pun yang berakal akan menyadari bahwa keteraturan alam semesta ini tak
begitu saja, pastilah ada yang membuatnya, Dialah Allah Swt.
Sesat Pikir Fisikawan Atheis.
Perbincangan panjang tentang dampak temuan Higgs-Boson masih terus
berlangsung. Para fisikawan masih berdebat tentang apa dampak selanjutnya dari
temuan ini. Ada yang menyebut, akan mampu dikembangkan sebagai senjata hebat
semacam kemampuan menghilangkan benda, atau pengembangan alat apapun yang
memanfaatkan potensi wilayah-wilayah di alam semesta ini yang mampu dilakukan
pergerakan cepat dan memindahkan barang-barang lebih cepat ketimbang cahaya.
Apapun diskusi tentang penemuan partikel subatomik ini yang diyakini
berdampak luas pada perkembangan ilmu pengetahuan modern dan pemahaman umum
tentang alam semesta, yang jelas orang tak boleh menafikan bahwa para penemu
teori fisika modern yang dianggap hebat ini adalah penganut atheis.
Pada hahekatnya apa yang mereka temukan tak memberikan pengaruh apapun
bagi penemunya sendiri. Peter Higgs, tidak mendapat manfaat pada temuan
teori Higgs Bosonnya. Stephen Hawking, tidak mendapat hakitat manfaat dari
teori Big Bang-nya. Bahkan upaya apapun yang mereka lakukan, tidak sedikitpun
memberikan pencerahan pada keimanan mereka. Barangkali inilah yang disampaikan
dalam Al Qur’an.
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau
yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin
bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir
mengatakan : “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?.” Dengan
perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu
(pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan
Allah kecuali orang-orang yang fasik (QS.
Al Baqarah: 26)
0 komentar:
Posting Komentar